Bab II Mulut Sebagai Habitat Mikroorganisme

  • I Dewa Made Sukrama Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract

Mulut merupakan salah organ dari sistem pencernaan yang menjadi pintu masuk dari saluran pencernaan, dan sering dianggap sebagai "bagian dalam terluar". Secara anatomi, saluran pencernaan berhubungan secara kontinu dan tempat berkembangnya 1x1014 mikroorganisme, yang dimana jumlahnya melebihi dari total sel yang membentuk tubuh manusia. Rongga mulut merupakan salah satu tempat dengan populasi mikroorganisme terpadat, dimana lebih dari 500 mikroorganisme yang telah diisolasi dari rongga mulut dengan menggunakan metode bio-molekuler.

Mulut memiliki sifat-sifatnya sendiri yang menjadikannya berbeda dari semua permukaan tubuh lainnya. Adanya sifat tersebut berpengaruh terhadap jenis-jenis mikroba yang dapat bertahan, sehingga setiap mikroorganisme yang masuk ke mulut belum tentu mampu untuk berkoloni. Selain itu, bagian-bagian mulut dapat menjadi habitat yang berbeda, dimana akan mendukung pertumbuhan komunitas mikroba dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fitur biologis habitat yang ditempati.

Bagian mulut yang menjadi habitat yang memberikan kondisi ekologi yang berbeda terdiri dari permukaan mukosa (seperti bibir, pipi, langit-langit, dan lidah) dan gigi (Tabel 2.1). Mulut sebagai habitat mikroba bersifat sangat dinamis, dan akan berubah selama kehidupan individu.

Pada bulan pertama kehidupan, mulut hanya terdiri dari permukaan mukosa untuk kolonisasi mikroba. Kemunculan gigi memberikan memungkinan lebih banyak massa mikroorganisme (plak gigi) untuk berakumulasi sebagai biofilm; Selain itu, produksi cairan crevicular gingiva (GCF) dapat memberikan nutrisi tambahan untuk mikroorganisme subgingiva. Perkembangan yang terjadi pada mulut seiring waktu seperti erupsi atau pencabutan gigi, penyisipan pita ortodontik atau gigi palsu, dan perawatan gigi termasuk penskalaan dan restorasi akan merubah kondisi ekologi mulut. Fluktuasi sementara dalam ekosistem mulut dapat disebabkan oleh frekuensi dan jenis makanan yang dicerna, variasi aliran air liur (misalnya, obat-obatan tertentu merusak aliran saliva), dan program terapi antibiotik. Terdapat empat hal yang membantu membuat rongga mulut berbeda dari area tubuh lainnya yaitu permukaan mukosa khusus, gigi, air liur dan cairan crevicular gingiva.

Published
2019-08-28
Section
Articles